Gambar
10 PERINTAH ALLAH: 10 JANJI PERNIKAHAN ILAHI, PART 8: DARAH DI TANGAN KITA 2022-06-17 19:53:02 Admin

Kita telah belajar pada keempat hukum pertama bagaimana cara kita mengasihi Tuhan, dan kita juga telah belajar pada hukum kelima atau hukum pertama bagian yang kedua bahwa kita perlu menghormati orang tua kita meskipun mereka memiliki kesalahan, bukan tentang menghormati orang tua yang baik, tapi tentang menghormati orang tua, kita juga telah belajar bahwa hukum yang pertama dan hukum yang kelima merupakan hukum yang sama tetapi, dalam hukum yang pertama kita harus mengasihi dan menghormati Tuhan dan dihukum yang kelima kita diminta untuk menghormati wakil dari Tuhan. Kita telah belajar bahwa keempat hukum yang pertama adalah sangat sulit, tapi ketika kita belajar hukum yang kelima kita sadar bahwa keempat hukum yang pertama merupakan hal yang lebih mudah, karena di keempat hukum yang pertama kita belajar bagaimana mengasihi Tuhan yang sempurna sedangkan pada hukum yang kelima kita belajar untuk mengasihi manusia yang cenderung berbuat dosa.


1 Yohanes 1:3 mengatakan bahwa dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah, Roma 6:23 juga mengatakan bahwa kematian merupakan hasil dari pelanggaran hukum Allah, dan oleh karena itu Yesus harus mati untuk menebus kita. Kita dapat melihat bahwa dosa adalah pelanggaran hukum Allah, dan hasil dari dosa itu adalah kematian. Jika kita mengatakan bahwa hukum itu sudah tidak ada, lalu untuk apa Yesus harus mati? Kematian Yesus dikayu salib merupakan suatu penebusan oleh karena kita melanggar hukum Allah. Kita belajar bahwa kerusakan pada kelima hukum pertama akan mengakibatkan pelanggaran pada kelima hukum berikutnya. 


Kita akan mempelajari hukum yang keenam di dalam Keluaran 20:13 “Jangan Membunuh” dan kita akan memulainya dengan mengingat kembali cerita di taman eden, Adam dan Hawa hidup dengan saling mengasihi dan hidup di dalam Tuhan. Kita mempelajari apa yang menjadi pelanggaran di dalam taman eden, dimana Adam dan Hawa menghabiskan waktu dengan Tuhan, mereka sangat dekat dengan Tuhan tapi Hawa tidak melakukan apa yang Tuhan katakan, ia mendekati pohon itu. Tapi saat dia mendekati pohon itu, ia berpikir bahwa ia masih mengasihi Tuhan, namun tanpa ia sadari ia sedang melupakan kasih. 


Alkitab mengatakan bahwa Allah itu kasih, ketika hawa tidak berjalan dengan Tuhan, ia berjalan jauh dari Tuhan dan Ellen G. White juga mengatakan bahwa ia tidak mengindahkan perintah Tuhan untuk tidak berjalan jauh dari suaminya, Hawa berjalan sendiri dan jika 1 Yohanes 4:8 mengatakan bahwa  Allah itu adalah kasih dan Hawa berjalan diluar dari pada Tuhan maka ia juga berjalan jauh dari pada kasih itu, namun pada saat yang sama ia berpikir bahwa ia masih mengasihi Tuhan tapi ia berjalan jauh daripada kasih itu. Jadi di dalam pemikirannya ia mengatakan bahwa Allah itu kasih, tapi tindakannya tidak mencermin kasih. Hawa memakan buah yang dilarang Tuhan dan bahkan ia memberikannya kepada Adam suaminya. Tuhan mengatakan bahwa hari dimana kamu memakannya kamu akan mati dan hawa tahu akan itu, ia tahu bahwa suaminya juga akan mati jika ia memakannya, buah itu dapat membunuh suaminya, tapi Hawa tetap mengambil dan memberikannya kepada sang suami.


Apakah kita akan memberikan sesuatu yang dapat membunuh kepada orang yang kita kasihi?

Hawa memberikan buah kepada sang suami meskipun ia tahu bahwa buah itu dapat membunuh suaminya, meskipun ia berpikir bahwa ia sangat mengasihi suaminya. Kita mengatakan bahwa kita mengasihi seseorang tapi kita memberikan sesuatu yang dapat membunuh orang yang kita kasihi. Dari cerita ini kita dapat belajar bahwa ketika kita berjalan jauh dari pada Tuhan, maka kita tidak akan memiliki kekuatan untuk mengasihi Tuhan dan sesama kita manusia.  Kejadian 3:9-11 menceritakan bagaimana kejadian setelah Adam memakan buah dari pohon yang dilarang itu, ia bersembunyi dari Tuhan dan  pada saat Tuhan mencarinya ia mengatakan bahwa ia sedang bersembunyi karena ia telanjang, Tuhan bertanya kembali apakah engkau makan dari buah yang dilarang itu? Jawaban Adam ada dalam ayatnya yang ke 12, ia tidak menjawab pertanyaan Tuhan, tapi ia sedang menyalahkan Tuhan. Seseorang yang pernah berkata bahwa Hawa adalah “tulang dari tulangku, dan daging dari daging” adalah orang yang sama yang sedang menyalahkan Tuhan dan Hawa, akhir dari cerita ini mereka berdua memiliki pemikiran yang sama, bahwa Hawa memberikan racun kepada Adam.


Kejadian 4:1 Adam bersetubuh dengan Hawa istrinya, dan ketika dia melahirkan anaknya yang pertama mereka menamainya Kain. Bagaimana kain bertumbuh? Ia menjadi seorang pembunuh, ia lahir dan dibesarkan dari dua orang yang memiliki pemikiran yang sama, Adam berpikir bahwa Hawa sedang berusaha membunuhnya, Hawa berpikir bahwa Adam berusaha menjual dan menyalahkan Hawa. Sehingga Kain dibesarkan sangat jauh dari Tuhan, ia menerima didikan dari orang tua yang tidak memiliki Kasih. Ia bertumbuh dalam lingkungan tanpa Kasih. Mereka tinggal dalam atmosfer yang tidak memiliki kasih.


Ketika Adam dan Hawa melakukan dosa, mereka menjahit bagi diri mereka sendiri dari daun pohon ara untuk mereka pakai karena mereka tahu bahwa mereka telanjang. Pohon yang pada awalnya mereka jaga dengan baik tapi saat mereka berdosa, mereka berpikir bahwa tidak ada salahnya bagi mereka untuk mengambil daun dari pohon yang mereka jaga untuk menutupi diri mereka, dan pada saat mereka mengambil daun itu untuk menutupi diri mereka, mereka kehilangan kapasitas untuk mengasihi, baik mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dan mengasihi alam.


Hukum keenam adalah “Jangan Membunuh”, dan jika hukum kelima dilanggar maka keluarga ini membesarkan anak yang merupakan seorang pembunuh. Pembunuhan bukan hanya sekedar mengambil pistol dan menembakkannya. Dalam sebuah kutipan mengatakan bahwa ketika kita memiliki roh kebencian, walaupun kita tidak memaki orang, kita tidak memukul, kita tidak membunuh tapi kita memiliki kebencian, balas dendam yang tersembunyi itu merupakan pelanggaran pada hukum keenam. Kita tidak perlu melakukan pembalasan, bahkan memikirkannya kita telah membunuh. Patriarchs and Prophets 308.5 bahkan mengatakan kelalaian merawat orang miskin, mementingkan diri sendiri, pemanjaan diri, kerja yang berlebihan merupakan pelanggaran hukum yang keenam.


Keluaran 21:12-13 menceritakan tentang seseorang yang membunuh secara tidak sengaja, dan juga bercerita tentang ada orang yang duduk dan merencanakan pembunuhan. Orang yang tidak sengaja membunuh seseorang, Bilangan 35:22 orang yang tidak sengaja membunuh seseorang, orang yang bukan merupakan musuh dari orang yang tidak sengaja bunuh dan itu benar adalah kecelakaan Tuhan menyediakan tempat untuk mereka, tempat perlindungan Ibrani 6:18 kita boleh datang kepada Tuhan sebagai harapan kita, kota perlindungan kita, Mazmur 34:22&23 Tuhan mengatakan orang yang berlindung kepada Tuhan tidak menanggung hukuman. Tuhan melihat setiap motif dan hati. 


Matius 5:21 & 22 menjelaskan apa artinya membunuh, bahkan ketika kita marah tanpa alasan kita bersalah, kita melanggar hukum Allah. Ketika kita marah, tidak apa-apa jika kita memiliki alasan untuk marah tapi kita bisa marah jika penyebabnya dapat diterima oleh Tuhan, marah jika itu berhubungan dengan Kemuliaan Tuhan. Ketika Yesus marah di ka'bah karena orang-orang menjual dan membeli di bait Allah, ia marah bukan karena dirinya tapi karena Tuhan, kita boleh marah ketika kita merasa terganggu dengan kemuliaan Tuhan yang dipermainkan.


Dalam terjemahan asing Matius 5:22 Jika seseorang berkata kepada saudaranya Kafir (Dalam bahasa asing Raka, yang berarti bodoh) ia harus dihakimi, dan siapa berkata dungu dia harus berada dalam neraka api. Kita tidak membunuh seseorang dengan pisau, tapi kita memanggil nama seseorang dengan nama yang buruk, merendahkan seseorang, kita sedang memanggil seseorang dengan sebutan bodoh sedangkan ia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah kita sedang melakukan pembunuhan. Bahkan ketika kita melarang seseorang, contohnya seorang anak kecil yang sedang melompat dan kita mengatakan bahwa anak ini seperti monyet yang melompat-lompat kita sedang membunuh,menurunkan kualitas seseorang sama dengan membunuh.


Buku Ellen G. White juga mengatakan ketika bekerja terlalu keras sehingga mengabaikan hukum kesehatan kita membunuh, kita mungkin berpikir bahwa membunuh kepada orang lain. Tapi ternyata apapun yang kita lakukan untuk melukai diri kita sendiri dan melanggar hukum kesehatan kita sedang membunuh diri kita sendiri, jika kita tidak berolahraga dan tidak memberi diri kita makan dengan baik, kita sedang membunuh diri sendiri. Sudah berapa banyak darah yang ada ditangan kita karena pembunuhan yang kita lakukan?


Anda juga dapat menonton melalui vidio dibawah ini:

Eden Way Radio
play_arrow