Sebelum kita mempelajari bagian ketujuh dari seri ini, kita membahas kembali hukum yang ketiga. Yeremia 31 dimana Tuhan sedang berbicara tentang perjanjianNya dengan bangsa Israel pada Keluaran 19, dan pada Yeremia 31:31-32 Tuhan membuat akan perjanjian yang baru. Kita melihat bahwa sejak buku Keluaran itu, Tuhan berbicara tentang janji pernikahan, bahkan ketika kita belajar buku Hosea kita juga akan menemukan janji pernikahan itu. Hosea diminta Tuhan untuk mengasihi Gomer yang sudah berjalan jauh, dan Ia juga menunjukkan bahwa Ia mengasihi umatNya yang sudah berjalan jauh dari padaNya. Pernikahan Hosea dan Gomer merupakan representasi tentang Pernikahan Tuhan dengan Kita.
Seperti yang telah kita pelajari bahwa pada hukum yang pertama Tuhan mau kita untuk berhenti menaruh diri kita sebelum Tuhan, Tuhan mau agar kita berhenti menyembah diri kita sendiri dan di hukum yang kedua Dia berbicara tentang Allah lain, Dia tidak perlu mengatakan ini jika kita menuruti hukum yang pertama, jika kita sebagai pembuat allah lain itu tidak menjadi allah lain, kita tidak akan membuat berhala kita. Kita tidak akan bisa menuruti sembilan hukum lain jika kita tidak menuruti hukum yang pertama. Hukum yang ketiga Tuhan mulai lebih personal ketika kita mau mengambil nama Tuhan dalam pernikahan kita dengan Tuhan, Tuhan mulai memberikan kita dasar pernikahan. Tuhan mau ketika kita mengambil nama Tuhan kita harus serius, karena Tuhan mencari istri bukan untuk main-main. Dalam hukum keempat kita juga belajar tentang pernikahan, Tuhan berbicara tentang bagaimana agar pernikahan kita berhasil, menghabiskan waktu adalah hal yang penting dalam pernikahan.
Pelajaran saat ini kita akan berpindah pada bagian kedua dalam 10 hukum. Empat hukum yang telah kita pelajari adalah bagaimana mengasihi Tuhan, dan enam hukum lainnya adalah bagaimana kita mengasihi manusia. Kita akan belajar hukum yang keenam, dimana hukum ini sebagai jembatan dari empat hukum yang telah kita pelajari, dengan keenam hukum yang akan kita pelajari.
Hukum kelima dalam Keluaran 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.“ ini adalah hukum yang menghubungkan keempat hukum yang pertama dan keenam hukum yang kedua. Sejarah Para Nabi Jilid 1 menyatakan seseorang yang menentang wewenang yang benar dari orang tuanya, ia juga menentang wewenang Tuhan. Nabi mengatakan disini wewenang yang benar, dengan kata lain ada juga wewenang yang salah, ketika kita menolak wewenang yang benar berarti kita menolak wewenang Allah. Hukum yang pertama mengatakan bahwa kita harus memprioritaskan Tuhan, tidak menaruh diri kita diatas Tuhan, dan hukum yang pertama dibagian yang kedua ini atau hukum yang kelima dari 10 Hukum ini kita diminta untuk menghormati ayah dan ibu, ini merupakan pengulangan dari hukum yang pertama.
Hukum yang pertama mengatakan jangan menempatkan Tuhan yang lain dalam kehidupan kita, dan dibagian yang kedua ini Tuhan memberikan preferensinya kepada orang tua yang akan menjadi wakil Tuhan. Jadi jika kita tidak dapat memelihara hukum yang pertama dibagian kedua ini, maka kita tidak akan bisa memelihara kelima hukum setelahnya. Mari kita lihat hukum yang keenam Keluaran 20:13 “Jangan Membunuh!”, jika peraturan di rumah tidak memiliki peraturan yang benar maka kita sedang menghasilkan generasi pembunuh, jika kita mempelajari nilai-nilai yang benar didalam rumah, kita tidak akan menghargai nilai-nilai yang lainnya. Mencuri, berdusta dan hukum yang lainnya tidak akan terjadi jika dirumah kita memiliki peraturan yang benar. Kesucian dimasyarakat tidak ada karena kesucian dirumah tidak ada. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang tidak memiliki orang tua yang lengkap? Sejarah Para Nabi jilid 1 Hukum ini menuntut sikap hormat kepada pendeta-pendeta, dan pemimpin-pemimpin dan yang lainnya yang kepadanya Tuhan memberi wewenang. Ini adalah hukum yang diberikan kepada semua orang. Tidak menghormati seseorang yang mengandung kita adalah tidak menghormati Tuhan.
Salah satu kehidupan yang paling sulit bagi seorang anak, adalah ketika dia mengetahui bahwa orang tuanya memiliki kekurangan, orang tuanya memiliki kekurangan karakter yang serius. Ketika bertumbuh anak-anak melihat orang tuanya sebagai pahlawan, dan ketika anak-anak mulai masuk pada umur mereka dapat berpikir sendiri dan mereka berpikir bahwa orang tuanya memiliki kekurangan karakter yang sangat serius, mereka mulai melawan orang tuanya. Mereka mulai menjadikan ini sebagai pegangan mereka untuk melawan orang tuanya karena karakter orang tuanya tidak dapat dicontoh. Kita berpikir bahwa Tuhan tidak ingin kita menghormati orang seperti itu. Kejadian 9:20-22 berbicara tentang bagaimana ketika Nuh mabuk dan telanjang dalam kemahnya, anak nya Ham melihat keadaan ini. Ham yang disebut bapa Kanaan itu, bukannya menutupi aurat dari ayahnya dia malah keluar dan menceritakan hal itu kepada kedua saudaranya. Kejadian 9:23 Sem dan Yafet melakukan hal yang berbeda dari yang Ham lakukan, mereka mengambil kain dan menutupinya ke tubuh ayahnya dengan berjalan mundur agar mereka tidak melihat aurat ayah mereka. Sebuah kehormatan bagi seorang ayah yang mabuk. Kejadian 9:25 Tuhan mengutuk Kanaan dengan kata lain Dia mengutuk Ham dan keturunannya, dan Kejadian 9:26 Dia memberkati Sem dan Yafet, dan dia kembali mengutuk Ham untuk menjadi hamba Sem dan Yafet. Ham mendapatkan kutuk meskipun itu bukan kesalahannya, Nuh yang mabuk dan telanjang adalah adalah kesalahannya sendiri bukan kesalahan Ham. Tapi Alkitab mengatakan bahwa apa yang dilakukan Nuh adalah antara dia dan Tuhan, dan sebagai anak kita tidak memiliki hak untuk tidak menghormati orang tua kita karena mereka memiliki kekurangan. Hukum tidak mengatakan hormatilah orang tuamu yang baik, tapi hormatilah orang tuamu.
Kejadian 19, ini cerita tentang Lot dan keluarganya, cerita bagaimana Lot berlari daripada sodom bersama dengan keluarganya, ayatnya yang ke 30 mengatakan bahwa ia bersama-sama dengan kedua anaknya dan di ayat 31 anaknya yang pertama mengatakan bahwa ayahnya sudah tua dan tidak ada laki-laki yang dapat menghamili mereka sehingga pada ayat 32 dan 33 mengatakan mereka membuat ayah mereka mabuk dan tertidur sehingga anaknya yang tua tidur dengan ayah mereka, ayat yang ke 34 dan 35 terjadi lagi hal yang sama, namun jika sebelumnya anaknya Lot yang pertama yang tidur dengannya, di ayat ini mengatakan anaknya yang ke dua yang tidur dengannya lihatlah apakah yang dilakukan anak-anak Lot ini adalah hal yang benar? Di ayat-ayat selanjutnya mengatakan bahwa anaknya yang pertama mengandung, dan memberi anaknya Moab, berbicara tentang Moab dalam Bilangan 25 mengatakan bahwa wanita-wanita bangsa Moab adalah wanita-wanita yang menggoda bangsa israel saat mereka mendekati tanah Kanaan. Anak Lot yang kedua juga mengandung dan melahirkan Ben-Ami yang disebut bapa Bani Amon, jika kita tahu tentang orang Amon dan orang Moab mereka merupakan orang-orang yang haus akan darah dan mereka merupakan musuh Allah. Minum dan mabuk merupakan kesalahan Lot, tapi yang membuat Lot mabuk adalah anak-anaknya, jika kita melihat pada cerita sebelumnya dimana Lot memilih untuk tinggal di Sodom, dia lebih memilih membawa keluarganya ke tempat yang penuh keduniawian sehingga apa yang dilakukan oleh anak-anaknya adalah apa yang mereka dapatkan dari Sodom. Dari pelajaran ini, walaupun Lot melakukan kesalahan tapi Tuhan mengutuk keturunan dari anak-anaknya karena mereka tidak menghormati orang tua mereka.
Anda juga dapat menonton melalui vidio dibawah ini:
Jika pada empat hukum pertama Tuhan mau kita mengasihi Tuhan yang sempurnah, dan hukum selanjutnya kita diminta untuk mengasihi manusia yang cenderung berbuat dosa, hukum kelima kita diminta mengasihi orang tua kita yang tidak sempurnah. Mungkin kita bertanya, apakah menghormati orang tua maka kita harus mengikuti perintah mereka? Efesus 6:1 kita harus menghormati orang tua kita dalam Tuhan, jika orang tua kita meminta kita melakukan hal-hal yang sesuai dengan Firman Tuhan kita hanya perlu melakukannya namun, jika orang tua kita meminta kita melakukan hal-hal yang menentang Tuhan anda tidak perlu melakukannya, tapi itu bukan berarti kita tidak menghormati orang tua kita. Tuhan mau kita tetap menghormati orang tua kita, kesalahan mereka, kekurangan mereka merupakan urusan mereka dengan Tuhan. Ulangan 21:18-21 anak yang keras kepala dalam cerita ini dilempari batu hingga mati, membangkang atau tidak menghormati orang tua berarti memilih kematian kekal, karena Hukum kelima mengatakan jika kita mengasihi orang tua kita, kita akan memiliki umur yang panjang di tanah yang diberikan Tuhan, Tuhan berbicara tentang kehidupan yang kekal. Kita perlu menghormati orang tua. Jika kita tidak dapat mengasihi Tuhan yang sempurnah pada keempat hukum pertama maka kita tidak dapat mengasihi orang tua kita yang tidak sempurnah. Jika kita memiliki Kristus kita akan menghormati orang tua kita.