Gambar
10 PERINTAH ALLAH: 10 JANJI PERNIKAHAN ILAHI, PART 6 WAKTU “KITA” 2022-06-16 08:37:06 Admin

Kita telah mempelajari bahwa 10 Perintah Tuhan adalah janjinya. Kita telah mempelajari bahwa standart Allah begitu tinggi, sehingga janji Tuhan kepada kita bahwa kita dapat memelihara hukum didalam Yesus. Dia mengingatkan kita bahwa Dia mau hidup didalam kita dan bersama-sama dengan kita. Jika kita memiliki Tuhan kita akan memiliki Kasih dan ketika kita memiliki Kasih kita akan memelihara Hukum. Kita telah belajar hukum yang pertama dimana Tuhan sedang berbicara tentang pembuat berhala dan hukum yang kedua Tuhan berbicara tentang berhala yang dibuat, dan kita belajar bahwa jika kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan, maka kita tidak akan membuat berhala lain dan kita tidak dapat menyerahkan diri kita kepada Tuhan maka kita akan membiarkan Dia bertahta di dalam diri kita. Jika hukum pertama dan kedua itu tidak kita langgar maka itu akan menolong kita mengerti hukum-hukum yang lain. Kita juga telah belajar hukum yang kedua dimana tentang hati kita yang keras, yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Hukum ketiga kita belajar untuk menjadi istri yang menggunakan nama suami nya dan berperilaku layaknya kita sudah menikah, karena ketika kita menggunakan nama Kristus, kehidupan kita seharusnya berperilaku seperti Kristus. Standart Tuhan sangat tinggi, tapi kita bersyukur karena kita dapat menjalankan hukum itu dengan Kristus mau hidup di dalam kita. 2 Selected Messages 369.2 “Saat manusia makin mendekat ke sisi Yesus, Saat Kristus tinggal dalam hati mereka oleh iman, kasih mereka pada hukum-hukum Allah bertumbuh lebih kuat sebanding dengan penghinaan yang ditimbun dunia atas perintah-perintahNya yang kudus.” Ini adalah apa yang sudah kita pelajari, bahwa kasih kepada hukum-hukum Tuhan akan bertumbuh jika kita datang mendekat kepada Yesus. Pada saat dunia begitu membenci Hukum Tuhan, kita yang memiliki Kristus dalam hidup kita akan semakin mengasihi hukum-hukum Allah.


Kita akan belajar  hukum yang keempat, dan kita akan melihat hukum ini dari perspektif pernikahan. Kita akan belajar bahwa hari sabat berhubungan dengan pernikahan. Beberapa riset yang dilakukan oleh beberapa orang di tahun-tahun yang berbeda yaitu tahun 1987, 2000, dan 2009 “Para individu yang termasuk pasangan yang dua-duanya bekerja menghasilkan lebih sedikit waktu dengan pasangan yang hanya satu saja yang bekerja”. Keduanya sangat sibuk sehingga keduanya tidak memiliki waktu yang cukup untuk mereka. Penelitian lainnya juga mengatakan “Orang Tua menghabiskan lebih sedikit waktu bersama dalam waktu senggang -dan lebih umum- daripada yang bukan orangtua”, maksudnya orangtua yang memiliki anak memiliki waktu yang lebih sedikit dengan pasangannya dibandingkan orangtua yang tidak memiliki anak. Kita berpikir bahwa ketika bekerja diluar kita tidak perlu mengasuh anak karena cara kita peduli terhadap anak adalah dengan bekerja untuk kebutuhan sang anak. Dalam penelitian yang lain mereka mendapati bahwa Para individu mengalami kebahagiaan yang lebih besar dan arti yang lebih besar dan kurang stress pada waktu yang dihabiskan dengan pasangan mereka dibandingkan dengan ketika meeka berpisah. Pasangan yang benar-benar saling mengasihi akan merasa sangat berbahagia jika ia bersama-sama dengan pasangannya. Jika mengerti konsep ini maka pertanyaannya adalah, apakah kita lebih bahagia ketika kita bersama-sama dengan Tuhan? Ataukah sebaliknya? 


Berbicara hukum yang keempat, apakah kita menjadi orang yang begitu stres pada hari sabat karena kita tidak bisa menonton tv, berbelanja, atau melakukan hal-hal yang kita inginkan? Apakah kita akan merasa bahagia ketika tidak bersama-sama dengan Tuhan? Dan pelajaran nya disini ialah, dimana kita menemukan bahagia disitulah menunjukkan keberadaan hati kita sebenarnya. Jika kita tidak mengasihi Tuhan, kita tidak akan mau menghabiskan waktu kita dengan Tuhan. Kita perlu mengasihi Tuhan sehingga kita akan merasa aman dan hangat ketika kita bersama-sama dengan Dia. Jika kita mau pernikahan kita berhasil, kita harus menghabiskan waktu bersama pasangan kita, jika kita mau pernikahan kita dengan Yesus berhasil, kita harus menghabiskan waktu dengan Yesus. Jika kita adalah seorang yang bekerja, kita harus meluangkan waktu bersama dengan pasangan kita. Banyak dari kita menjadikan ini sebagai alasan, kita memiliki kesibukan sehingga kita tidak memiliki waktu dengan pasangan kita. Jika kita terlalu sibuk dengan kesibukan kita dan tidak memiliki waktu maka kapan kita akan menghabiskan waktu kita dengan Tuhan?



Biasanya kita memberikan apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh pasangan kita kepada kita, tapi kita tidak pernah mengapresiasi pasangan kita sebagaimana mana dia ada. Sama seperti ketika kita berdoa, kita berterima kasih kepada Tuhan untuk apa yang sudah dia lakukan, tapi apakah kita pernah mengambil waktu untuk memuji Tuhan sebagaimana Tuhan ada. Dalam setiap doa kita, kita sering untuk berterima kasih, tapi tidak memuji Tuhan. Berterima kasih dan juga memuji adalah dua hal yang berbeda, dimana berterima kasih dapat kita lakukan kepada orang yang tidak kita kenal tapi memuji seseorang hanya untuk orang yang kita ketahui. Seberapa banyak waktu dalam doa kita yang kita gunakan untuk memuji Tuhan, memuji bukan berterima kasih. Kita tidak dapat memuji orang yang tidak kita kenal, dan kita tidak dapat mengenal seseoang jika kita tidak memujinya.


Pada hukum yang ketiga Tuhan memberitahu bahwa jika kita benar-benar ingin menikah dan mendapatkan nama Tuhan dalam diri kita, maka dihukum yang keempat Tuhan mau menunjukkan kepada kita bagaimana pernikahan itu bekerja. Keluaran 20:8Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” dan ayatnya yang ke-9 mengatakan kita akan bekerja sepanjang enam hari, tapi di ayat yang ke-10 Ia ingin kita menghabiskan waktu kita dengan Tuhan. Ia tidak mengatakan bahwa enam hari kita tidak perlu bersama-sama dengan Dia dan kita hanya perlu bersama-sama dengan Tuhan pada hari sabat, Ia sedang berbicara bahwa kita akan bersama-sama dengan dia selama enam hari, melakukan ibadah di pagi dan malam hari, dtapi di hari yang ketujuh, kita harus meninggalkan semua pekerjaan kita meluangkan waktu hanya untuk Tuhan. Dan jika kita benar-benar memahami ayat ini maka pada hari sabat tidak akan ada yang mengingatkan kita untuk mematikan telepon genggam kita. 


Yesaya 58:13 Apabila kita tidak menginjak-injak hari sabat, kita tidak melakukan urusan kita pada hari sabat, kita tidak berbicara tentang kepentingan kita pada hari sabat, dan mengatakan bahwa sabat adalah hari kenikmatan dalam bahasa ibrani arti hari kenikmatan ini hanya dituliskan 2 kali dalam Alkitab, dan yang satunya terdapat dalam Yesaya 13:22 kata “Istana-istana kesenangan” memiliki arti yang sama dalam bahasa ibrani dengan apa yang kita baca dlam Yesaya 58:13. Ketika kita bersama-sama dengan pasangan kita, tidak peduli walaupun berada ditempat yang panas, tidak peduli walaupun duduk di sebuah batu, tapi yang terpenting ialah mereka ada bersama-sama dengan orang yang mereka kasihi, dan itu adalah arti dari kemewahan yang sesungguhnya. Kapan kita mengatakan sabat adalah hari kenikmatan? Kita tidak mengatakan hal itu karena kita tidak mengerti arti dari sabat itu. Tuhan mau kita untuk memprioritaskan Tuhan pada hari sabat, ia mau kita berhasil dalam pernikahan kita dengan Tuhan. 


Anda juga dapat menonton melaui vidio dibawah ini:



Eden Way Radio
play_arrow