Ketika kita mempelajari Firman Tuhan, cara terbaiknya adalah membagikan kembali apa yang telah kita pelajari. Kita dapat membagikannya secara personal, karena yang perlu dibagikan adalah penjabarannya, bukan pembawa pekabaran. Kita sudah belajar kenapa 10 Janji ini penting untuk dipelajari, kita telah belajar bahwa Yesus meringkaskan 10 Hukum itu dengan 1 kata yaitu Kasih. 10 Perintah Allah adalah Kasih, ketika kita melanggar akan 10 Perintah (Yohanes 4:3) pelanggaran Hukum Allah adalah dosa, maka ketika kita melanggar hukum kita berdosa, Tapi jika 10 Hukum adalah Kasih, berarti berjalan melawan perintah Allah kita sedang menunjukkan perilaku yang tidak memiliki Kasih. Pernahkah kita berpikir bahwa kita sedang melakukan tindakan yang tidak memiliki Kasih? Kita melihat 10 Perintah Allah dengan perasaan takut ketika kita melakukan kesalahan, bukan melihat 10 Perintah dengan Kasih. Jika Tuhan adalah Kasih, kita membutuhkan Tuhan untuk memiliki Kasih. Memiliki Tuhan, adalah memiliki Kasih, kita perlu memiliki Tuhan dalam kehidupan kita. 2 Korintus 6:16 Tuhan mau hidup didalam kita, jika kita memiliki Tuhan, kita akan memiliki Kasih, dan jika kita memiliki Kasih kita mau untuk menjalankan ke-10 perintah Tuhan. Roma 13:10 Kasih adalah pemenuhan hukum. Pada saat kita membaca 10 Perintah Allah, kita memulai dari keluaran 20:3, dan benar itu adalah perintah yang penting, tapi itu bukan bagaimana 10 Perintah itu dimulai. Tuhan memulainya dengan ayat ke 2 “Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah mesir dari tempat perbudakan” dan kita perlu memahami ayat ini agar kita bisa memahami 10 Perintah Tuhan. Orang-orang berpikir bahwa Gereja Advent hanya berbicara tentang hukum, tapi tidak dengan Kasih, dan hal itu karena kita tidak bisa membuat mereka memahami bahwa 10 Hukum itu adalah Kasih. Di ayat yang ke 2 Tuhan mengatakan bahwa Tuhan yang membawa bangsa israel keluar dari Tanah Mesir, kejadian 12 mengatakan bangsa israel harus mengambil domba paskah dan harus disembelih, darah dari domba itu harus diletakkan di atas pintu mereka, dan dalam 1 malam ketika bangsa israel menerima domba tersebut, besoknya mereka menerima pembebasan setelah beberapa ratus tahun ditawan, mereka dibebaskan ketika mereka menerima domba itu, dan hal yang sama dalam kehidupan kita saat ini, ketika kita mau menerima Domba Yesus itu dalam kehidupan kita, tahun-tahun kita dalam dosa itu pun akan berakhir. Kita tidak membawa diri kita keluar, tapi Domba itu yang memberikan kebebasan untuk kita, kita adalah orang-orang yang tidak layak tapi Kasih Karunia Yesus yang memberikan kebebasan itu kepada kita. Tuhan memulai 10 Perintah dengan Kasih Karunia, Keluaran 20:2 Aku adalah Tuhan yang membawa engkau keluar, Tuhan yang memberikan engkau Kasih Karunia oleh sebab itu Keluaran 20:3 “Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.” Tuhan membawa bangsa israel keluar dari tanah mesir bukan untuk pembebasan sementara, Tuhan mau hidup didalam kehidupan bangsa israel. Tuhan membebaskan bangsa israel dari mesir, dan Tuhan memiliki hak untuk memberitahu bagaimana bangsa israel harus hidup. Tuhan membebaskan kita dari perbudakan dosa, dan dia mau memberitahukan kepada kita bagaimana untuk hidup, tapi kita sama seperti bangsa israel kita mau pembebasan dari Tuhan, tapi kita tidak mau hidup dibawah pemerintahan Tuhan. Kita mau Tuhan menyelamatkan kita tapi kita tidak mau tahu bagaimana untuk tetap aman. Ketika kita mengerti Keluaran 20:2, maka kita akan mengerti bahwa kebebasan yang kita dapatkan itu berarti kita juga harus menerima otoritas Allah. Keluaran 20:3 Tuhan mengatakan jangan ada padamu allah lain dihadapan Ku. Ketika membaca Keluaran 12:12 “Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Ku Jatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN” kita sering melupakan bagian lain dari ayat ini, yaitu Tuhan akan membunuh semua allah di mesir, jika kita belajar tentang allah mesir mereka memiliki 70 allah, dan ada 10 allah yang ada di tingkat atas, sehingga jika kita belajar lebih dalam tentang 10 tulah kita akan melihat bahwa Tuhan sedang melawan/ membunuh ke10 allah yang ada di mesir. Hukum pertama bukan berbicara tentang allah-allah yang ada di mesir, bukan berbicara tentang penyembahan berhala di kuil-kuil, tapi masalah terbesarnya adalah kita, kita sedang menyembah diri kita sendiri sehingga di hukum ke-2 jangan membuat berhala karena kita adalah pembuat-pembuat berhala itu sendiri kita adalah allah sebelum allah, kita menaruh diri kita sebelum Tuhan sehingga Tuhan tidak dapat bekerja didalam kehidupan kita, allah lain yang paling berbahaya adalah diri kita, jalan Tuhan sudah begitu jelas tetapi kita tetap ingin berada dijalan kita, dengan begitu siapakah yang sedang kita sembah? Semua yang kita pikirkan adalah semua tentang “Saya” kita tidak akan melakukan pelanggaran pada hukum selanjutnya jika kita tidak menyembah diri kita sendiri terlebih dahulu, gantinya menyembah Tuhan kita malah sibuk menyembah diri kita sendiri. Yesaya 44: 9 Tuhan menjelaskan prosesnya bagaimana kita membuat allah kita sendiri, dalam Yesaya 44 : 9-20, dimana tukang kayu memotong kayu lalu sebagian digunakannya untuk membuat api dan menghangatkan dirinya, dan sebagiannya lagi digunakan untuk membakar roti, dan ia juga menggunakannya untuk membuat patung lalu sujud menyembah, dia menyembah patung kayu dipotongnya sendiri. Kita adalah manusia yang tidak dapat di andalkan dan kita menyembah diri kita sendiri. Satu-satunya yang layak untuk kita sembah adalah Tuhan, dan ketika kita mengambil keputusan untuk mengikuti keinginan diri kita sendiri, melawan kehendak Tuhan kita sedang menyembah diri kita sendiri. Hukum pertama ini adalah hukum yang paling sulit, itulah sebabnya mengapa Tuhan menaruhnya dalam hukum pertama, karena masalahnya bukan pada jangan mencuri, jangan membunuh, tapi masalahnya adalah diri sendiri, itulah sebabnya nabi berkata bahwa diri sendiri adalah setan. Sangat sulit untuk memahami pelajaran ini karena Hukum ini berdiri diatas keegoisan kita. Cobalah berdiri di depan kaca, lihatlah allah yang sedang kita sembah, jika ini adalah allah yang kita sembah, harapan apa yang kita miliki untuk diri kita sendiri? Setelah melihat dari allah yang salah ini lihatlah pada Yesus, dikayu salib yang sudah membayar dosa-dosa kita. Kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan-Nya, kenaikkan-Nya, kehadiran-Nya di Bait Allah yang Kudus bukan untuk Dia tetapi untuk kita, Ia berjanji akan menjadi pengantara kita, tujuan hidup-Nya adalah kita, lalu apakah tujuan hidup kita? Siapakah yang kita sembah? Mari kita lihat kepada Yesus yang selalu melayani kita, Hukum pertama “Jangan ada pada-Mu Allah lain dihadapan Ku”, berhentilah menyembah diri kita sendiri. Jika kita memiliki Kasih, kita akan memelihara 10 hukum Tuhan.